Kamis, 05 Maret 2009

  • Kenapa google jadi raja bisnis ?
Kemudahan yang diberkan bagi para pengguna google menjadikan google mesn
pencari yang banyak digunakan.
bermilyar-milyar orang menggunakn google. Mereka mencari data atau yang lainnya
oleh karna pencariannya itu setiap orang yang mencari data sesuatu contohnya data
perusahaan atau yang lainnya, sampai kedalam-dalam maka google menawarkan pada
perusahaan tersebut untuk prioritas dalam pencariaan dengan sarat googel menerima
imbalan yang sesuai.
Selain dalam hal mesin pencarinya, sejak tahun 2001 Google telah mengakuisisi 45
perusahaan baik secara penuh maupun membeli beberapa persen sahamnya. Beberapa perusahaan
yang sudah diakuisisi oleh Google yang mungkin tidak asing bagi kita adalah antara lain: Blogger
(blogspot), Baidu (Search Engine terpopuler di Cina), Picasa (Software manajemen foto, yang salah
satu fiturnya terintegrasi dengan Blogger), Keyhole dan Where2 (dua perusahaan pemetaan/ mapping
yang sekarang menjadi salah satu fitur andalan lewat Google Earth dan Google Maps) plus
membeli @Last Software perusahaan induk SketchUp sebagai software pemodelan tiga dimensi/3-D
Modelling, serta AOL (American Online, penyedia jasa internet terbesar di Amerika Serikat, meski
hanya 5% sahamnya). Tidak hanya murni bisnis online yang dibidik, Google juga mengakuisisi
perusahaan iklan radio yang bernama dMac Broadcasting Inc. Ternyata Google berencana
menggabungkan teknologi dMarc dengan sistem distribusi iklan AdSense yang telah sukses
dijalankannya secara online.
Kemudian yang paling heboh adalah akuisisi YouTube (Video sharing) yang sekarang
menjadi salah satu website paling banyak digunakan sebagai media upload video oleh netter
sedunia. Akuisisi YouTube ini menjadi akuisisi dengan nilai terbesar oleh Google pada tahun
2006 dengan nilai invest diperkirakan mencapai 1.6 Miliar USD.
Setelah YouTube, giliran Marratech sebuah perusahaan software video konferensi
berbasis di Swedia yang mereka akuisisi. Software Marratech akan hadir di desktop para
googlers, sehingga pengguna google dapat melakukan konferensi melalui internet. Akuisisi ini
membuat google masuk ke dunia software E-Meeting, bersaing dengan layanan seperti
WebEx (Cisco). Sedangkan perusahaan yang diakuisisi Google pada tahun ini yang saya
pikir sebagai sebuah terobosan penting adalah FeedBurner (senilai 100 juta USD). Feed
Burner adalah perusahaan dengan layanan utama Online RSS Feeds. Dibahas dibeberapa
website pemerhati RSS, dengan akuisisi Google pada FeedBurner perusahaan RSS Metrics
dan RSS Advertising terdepan ini,diperkirakan akan mempengaruhi perkembangan RSS
Marketing. RSS Marketing diyakini akan menjadi salah satu terobosan baru di dunia online
marketing. Apalagi lewat akuisisi ini, RSS Marketing bisa diasimilisasikan dengan Google
Analytics (Fitur statistic tracker-nya Google). Sehingga penelusuran key marketing metric
seolah menjadi sebuah angin segar, dimana setiap orang bisa mengakses data krusial dari
sebuah aplikasi internet marketing. Sehingga nantinya para praktisi online marketing bisa
mengukur optimasi RSS-nya secara lebih aktual.
Belum cukup 45 perusahaan, ternyata ada 2 perusahan besar lagi yang masih
berstatus pending, sebenarnya sudah confirm namun belum 100% deal karena memang
belum tereksekusi sempurna. Dua perusahaan itu adalah DoubleClick (senilai 3.1
Miliar USD) sebuah perusahaan online advertising dan Postini (625 juta USD) sebuah
perusahaan sekuritas pada message (yang sudah teraplikasi pada Gmail),
archiving, encryption dan policy enforcement tool, yang dapat melindungi e-mail
perusahaan, instant messaging, dan platform lain yang berbasiskan komunikasi
web. “Kesenangan baru” Google mengakuisisi perusahaan ini, tentunya bukan sebuah
bentuk ekspansi perusahaan yang asal-asalan. Namun, pastinya para Google Guys di
Kampus Googleplex berpikir matang dan jauh bahwa pilihan jenis usaha maupun
perusahaan yang akan diakuisisi bakal semakin memperkokoh posisi Google dan
semakin memanjakan para stakeholder-nya. Kalau diawal 1998, Google ibarat
pengemis yang mencari perusahaan yang mau membeli konsep PageRank-nya,
sekarang Google justru bingung perusahaan mana lagi yang harus dibelinya. Kalau
dulu para raksasa jagad maya seperti Yahoo dan AltaVista menolak membeli teknologi
Google, bukan tidak mungkin justru sekarang mereka kawatir bakal digerogoti Google
juga. So, mari kita tunggu sepak terjang Google, The King of Acquisition. Bagi Anda
yang mempunyai bisnis, mungkin bisa sedikit meniru Google. Jelajahi terus naluri
bisnis Anda untuk terus bersemangat mengembangkan apapun jenis bisnis Anda.
Dalam konsep Strategic Management, banyak bentuk kerjasama yang bisa dilakukan
oleh 2 perusahaan atau lebih yang dikenal dengan Strategic Alliances. Macam-macam
Strategic Alliance antara lain adalah Merger, Acquisition, Joint Veture, Franchising,
Leasing, Joint Manufacture, Joint Marketing, Share Distribution Service, Research
Consortia, Subsidiaries sampai system Agency dlsb. Tingal tentukan saja mana yang
bakal berpotensi terbesar membantu Anda terus maju dan berkembang. Semoga akan
muncul Google-Google baru dan sukses di Indonesia meski berbeda bidang, skup dan
tingkatannnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar